Mari Belajar Bersama

Minggu, 31 Mei 2015

Jawaban Quis Online Sistem pendukung Keputusan Menggunakan Topsis

Soal Quis Online Topsis : Sistem Pendukung Keputusan
Suatu kelurahan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari pemerintah untuk masing masing kepala keluarga dengan syarat ketentuan sebagai berikut :

C1 : Jumlah Tanggungan
C2 : Pendapatan Kepala Keluarga
C3 : Luas Bangunan Rumah
C4 : Memiliki KK


Bobot [ 5, 4, 3, 4 ]

5 alternatif KK yang akan mendapatkan bantuan dari beberapa KK berikut ini :



Pembobotan dari kriteria diatas dapat dilihat dibawah ini :
C1 : Jumlah Tanggungan (Attribut Keuntungan)
1-2 : 1
3-4 : 2
5-6 : 3

C2 : Pendapatan Kepala Keluarga (Attribut Biaya)
2.000.000    : 1
2.400.000    : 2
2.800.000    : 3
3.200.000    : 4
3.600.000    : 5

C3 : Luas Bangunan Rumah (Attribut Biaya)
50-70    : 1
71-90          : 2
91-110        : 3
111-130      : 4
131-150      : 5

C4 : Memiliki KK (Attribut Keuntungan)
Ada     : 2
Tidak Ada    : 1

Penyelesaian :

Tahap 1







MATRIKS R

Tahap 2 

Y11 = W1 = R11 = 5*0,3652 = 1,826
Y21 = W1 = R21 = 5*0,5477 =2,7385
Y31 = W1 = R31 = 5*0,3652 = 1,826
Y41 = W1 = R41 = 5*0,3652 = 1,826
Y51 = W1 = R51 = 5*0,5477 = 2,7385

Y12 = W1 = R12 = 4*0,1601 =0,6404
Y22 = W1 = R22 = 4*0,4804 =1,9216
Y32 = W1 = R32 = 4*0,6405 = 2,562
Y42 = W1 = R42 = 4*0,3203 =1,2812
Y52 = W1 = R52= 4*0,4804 = 1,9216

Y13 = W1 = R13 = 3*0,5388 = 1,6164
Y23 = W1 = R23 = 3*0,1796 =2,5388
Y33 = W1 = R33 = 3*0,1796 = 0,5388
Y43 = W1 = R43 = 3*0,3592 = 1,0776
Y53 = W1 = R43 = 3*0,7184= 2, 1552

Y14 = W1 = R14 = 4*0,2425 =0,97
Y24 = W1 = R24 = 4*0,4851 =1,9404
Y34 = W1 = R34 = 4*0,4851 =1,9404
Y44 = W1 = R44 = 4*0,4851 =1,9404
Y54 = W1 = R54= 4*0,4851 = 1,9404

Matriks Y

Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5


 

ingin belajar program, Buka disini



Sabtu, 30 Mei 2015

Situs Pemrograman

mengenal sebuah situs yang paling lengkap, dan bisa dipercayai  http://mesran.net/ dan http://www.mesran.blogspot.com yang membahas secara rinci tentang
informasi program terbaru dan juga di situs ini{mesran.nethttp://mesran.net/ dan http://www.mesran.blogspot.com} kita bisa jadikan
sebuah forum curhat kita tentang dunia pemrograman tanpa biaya sepersen pun kita
diperbolehkan bertanya apapun dan juga bisa share info.Sesuai dengan analisa
saya bahwa setiap orang pernah berkunjung di situs mesran.nethttp://mesran.net/ dan http://www.mesran.blogspot.com pasti tidak akan
pernah meninggalkan situs ini karena selain berbagi dengan ikhlas juga situs
ini mempunyai daya pikatnya tersendiri.Oleh karenanya tunggu apalagi silahkan
berkunjung ke situsnya sekarang juga
Silahkan klik link ini secara lengkap  http://www.mesran.blogspot.com dan http://mesran.net/

Mari Belajar Program Bersama

Mari belajar bersama disini, dan disini, dibuka yaaaa friend, bisa banyak ilmu yang didapat, belajar program itu menyenangkan :)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menggunakan Metode SAW

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menggunakan Metode SAW 

ingin lihat lebih lanjut, mari buka disini

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN ANTIVIRUS YANG TEPAT DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP)

ingin lihat lebih lanjut, buka disini

JWEM (Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil)

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Rencana Investasi Teknologi Informasi dengan Metode Information Economics

 

Abstract


Studi kelayakan terhadap rencana investasi proyek teknologi informasi (TI) berbeda dengan studi kelayakan investasi barang modal (capital goods) lainnya. Pada investasi barang modal lebih mudah ditentukan manfaat (benefit) dari investasi tersebut. Sedangkan pada investasi TI sering sulit ditentukan manfaat yang dihasilkan. Karena manfaat TI lebih sering bersifat non-finansial sehingga metode penilaian dikembangkan para ahli dengan mempertimbangkan manfaat finansil maupun non-finansial, berwujud (tangible benefit) maupun tak berwujud (intangibel benefit). Salah satu metode yang populer adalah metode information economics (IE). Pada metode ini terdapat banyak variabel yang harus ditentukan nilainya dan menggunakan scoring. Bila hal ini dilakukan secara manul akan terdapat kesulitan dalam hal perhitungan maupun dalam simulasi nilai, skor dan bobot masing-masing varibel. Penggunaan sebuah sistem yaitu sistem pendukung keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) merupakan solusi terbaik yang dapat menganalisis alternatif-alternatif untuk mendapatkan alternatif terbaik. Penelitian ini menghasilkan sebuah SPK InTI (investasi TI) yang dapat digunakan untuk 1). melakukan simulasi pada satu alternatif untuk menilai alternatif tersebut berdasarkan kebutuhan anggaran dan kemungkinan manfaat yang diperoleh; 2). membandingkan antar alternatif rencana investasi TI untuk menentukan prioritas investasi TI dari beberapa rencana.
Kata Kunci : metode information economics, SPK, investasi, teknologi informasi
 
untuk mendownload file buka disini

anda mau belajar program ?
yuuk lihat disini

 

Sistem Pendukung Keputusan dan Contoh Program SPK Kuliner

Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan didefinisikan sebagai interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan suatu keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur, Scoot-Morton (Turban, 2000).
Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan oleh Raymond Mclood. Jr dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 2001) menekankan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Definisi selengkapnya adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu  yang harus dipecahkan oleh menejer ada berbagai tingkatan. Sedangkan menurut Litlle (McLeod, 2001) mengemukakan bahwa sistem pendukung  keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tugas utama manajemen adalah mempertahankan (existensi) dan menghasilkan kinerja (performance) organisasi yang dikelolanya. Untuk  itulah manajemen harus mengambil keputusan mengenai langkah-langkah yang akan diambilnya, baik pada tingkatan strategi, taktik maupun operasional.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam memecahkan suatu masalah, pemecahan masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari dan mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Agar kualitas keputusan yang diambil lebih baik maka diperlukan sistem pendukung keputusan yaitu yang berbasis komputer interaktif, yang mambantu pembuat keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan permasalahan yang tak terstruktur (Garry dan Morton,1971).
Jenis-Jenis Keputusan
Jenis–jenis keputusan menurut Simon dibedakan menjadi dua macam yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 2001).
a. Keputusan Terprogram
Keputusan–keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi.
b.   Keputusan Tak Terprogram
Keputusan–keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan baru, tidak terstruktur dan tidak konsisten. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum  pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit.
Proses Pengambilan Keputusan.
Untuk memahami dengan lebih baik mengenai permodelan, dapat mengikuti proses pengambilan keputusan yang melibatkan tiga hal tahap utama : tahap intelegensi (intelligent phase), tahap perancangan (design phase), dan tahap pilihan (choice phase). Tahap keempat yaitu implementasi (implementation) ditambahkan kemudian. Sebuah gambaran konseptual mengenai proses pembuatan keputusan ditunjukkan pada gambar 2.1. Ada aliran aktifitas yang  berkesinambungan dari tahap intelegensi ke tahap perancangan dan tahap perancangan ke tahap pilihan (garis tebal), tetapi pada beberapa tahap mungkin menjadi arus balik ke tahap sebelumnya.
Subsistem–subsistem sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem manajemen pengetahuan dan subsistem antar muka pengguna. Seperti pada gambar dibawah  (Turban, 2000).
Gambar 1. Skema SPK
Dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan umumnya sistem dapat hasil keputusan yang dapat mengeluarkan output beberapa alternatif lain yang dapat direkomendasikan. Adapun contoh bentuk aplikasi sistem pendukung keputusan pada wisata kuliner dibawah menunjukkan mengeluarkan ketupusan berdasarkan rangking dan memiliki alternatif pilihan lain yang dapat direkomendasikan oleh manajer/user.
Contoh Program SPK
Dengan contoh data inputan dengan mengisi data kriteria dan bobot sesuai kebutuhan pemakai. Kriteria diantaranya adalah jenis makanan, waktu buka, lokasi kuliner, budget, fasilitas, dan khas makanan. Peta di ambil dari google eart untuk memvisualisasi data ruang geografi agar lebih baik dengan bentuk yang lebih nyata. Sedangkan bobot dapat diatur oleh pemakai sistem dan tidak dilakukan pemobobotan dalam koding. Perhatikan gambar 2 dibawah;
Gambar 2. Proses SPK Kuliner
Pada gambar 2 di atas suatu hasil keputusan sistem berdasarkan data inputan yang didapatkan untuk pencarian adalah Pondok Cabe jenis makanan Ayam Goreng dengan total skor persentase 98% dari total keseluruhan resto yang didapatkan yaitu 96 resto yang memiliki pendekatan data yang dicari baik jenis makanan, waktu buka, khas makanan, budget, suasana, fasilitas atau data lokasi.
Adapun resto yang memiliki total skor terkecil adalah Jimbaran Resto dengan total skor 40% yang memiliki perbedaan Jenis makanan, khas makanan, harga yang sangat jauh dari budget, dan memiliki persamaan suasana indoor dan memungkin jarak masih terjangkau.
Sistem ini dibuat dengan metode rule of thumb untuk mendukung keputusan serta google earth untuk visualisasi geografinya.


sumber : http://hamdani.blog.ugm.ac.id/2011/07/09/sistem-pendukung-keputusan/

mau belajar program ?
yuk buka disini

Selasa, 26 Mei 2015

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Dan Strukturnya

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Ilustrasi Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
  1. Sistem yang berbasis komputer. 
  2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan 
  3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual 
  4. Melalui cara simulasi yang interaktif 
  5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

a. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.

b. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.

c. User Interfase / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. 
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 
  4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Daftar Pustaka

  • Sparague, R. H. and Watson H. J. 1993. Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.
  • Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
 
Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang diperoleh atau dikumpulkan berkaitan dengan masalah.
Berikut beberapa pendapat sebagai dasar konseptual dalam memahami apa sebenarnya pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen pada sebuah organisasi
Pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan manajer yang disebut peranan desisional (Winarda,1990).
Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin (Sutisna,1985:149)
Demikian pula Drummond (1985) berpendapat bahwa Pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).
Bertolak dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambialn keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengambilan keputusan dalam fungsi-fungsi manajemen itu meliputi:
1.      Perencanaan-Apa tujuan akhir organisasi? Strategi apa yang digunakan dalam mencapai tujuan?
2.     Pengorganisasian-Bagaimana pekerjaan-pekerjaanitu dirancang? Struktur organisasi bagaimana yang diperlukan? Siapa-siapa yang akan mengisi pekerjaan?
3.  Penggerakan-Bagaimana menggerakkan pegawai agar mereka berkinerja tinggi? Bagaimana      kepeminpinan efektif dalam organisasi?
4.  Pengawasan-Aktivitas apa saja dalam organisasi yang harus diawasi? Dalam hal apa saja     penyimpangan terjadi? Bagaimana menggerakkan organisasi secara efektif?
Setiap proses pengambilan keputusan merupakan suatu sistem tindakan karena ada beberapa komponen didalamnya. Menurut Pradjudi (1997:45), kerangka kerja yang ada dalam sistem pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1.       Posisi orang yang berwenang dalam mengambil keputusan
2.       Problema (penyimpangan dari apa yang dikehendaki dan direncanakan atau dituju)
3.       Situasi si pengambil keputusan itu berada
4.       Kondisi si pengambil keputusan (kekuatan dan kemampuan menghadapi problem)
5.       Tujuan (apa yang diinginkan atau dicapai dengan pengambilan keputusan).
Pendapat lain menegaskan bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan ada enam, yaitu :
1.       Mengidentifikasi suatu masalah
2.       Memperjelas dan menyusun prioritas sasaran-sasaran
3.       Menciptakan pilihan-pilihan
4.       Menilai pilihan-pilihan
5.    Memperbandingkan akibat-akibat yang diramalkan pada masing-masing pilihan dengan sasaran-   sasaran
6.       Memilih pilihan dengan konsekuensi-konsekuensi dengan sasaran-sasaran (Drummond,1995:3)
Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan (memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
1.     Keputusan strategis, setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis.
2.    Keputusan operasional, adapun keputusan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer puncak (Drummond,1995:13).
Disisi lain, ada pula pembagian jenis keputusan berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu:
a.       Keputusan yang diprogramkan (program decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada problem yang diketahui secara baik (well-structured problems) atau masalahnya diketahui secara jelas.
b.      Keputusan yang tidak diprogram (non-programmed decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahui secara jelas (ill-structured problems) atau data dan informasinya kurang tersedia sebagaimana mestinya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
a.       Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b.      Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c.       Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
d.      Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e.      Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f.        Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g.       Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h.      Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i.         Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

Pengambilan keputusan yang efektif menjadi tolak ukur kepemimpinan yang efektif pula. Tetapi kepemimpinan efektif tidak hanya membolehkan diskusi diantara kelompok, tetapi juga mengizinkan mereka berpartisipasi dalam melaksanakan pengambilan keputusan. Jika mereka tidak dilibatkan dalam kegiatan mendiskusikan persoalan yang relavan bagi mereka maka partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan tidak akan sukses.
 
 
 
sumber : http://yolandavanny.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
 
 
mau belajar program buka aja disini

Cara Buat Boneka Pom-Pom dari benang wall

lain, 3/4 warna lain, 1/2 wana lain. hasil dari jumah perbandingan tersebut berbeda- beda ada yang bermotif sapi, zebra, dll.
2. jika ingin membuat boneka, gabungkan beberapa bola menggunakan kawat sehingga membentuk binatang yang diinginkan, contoh: siput--> menggunakan kurang lebih 32 bola pom-pom.


Sumber:http://artenergic.blogspot.com/2013/09/cara-membuat-boneka-lucu-pompom-dari-benang-wol.html?m=1

Mau belajar program dan lain-lain disini

Komponen SPK

 Komponen SPK


Sistem Pendukung Keputusan memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK tersebut diantaranya sebagai berikut :

Subsistem manajemen basis data

Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data dapat diringkas, sebagai berikut :
  1. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan keputusan dan ekstrasi data.
  2. Kemampuan untuk menabahkan sumber data secara cepat dan mudah.
  3. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logik sesuai dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.
  4. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.
  5. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.

Subsistem manajemen basis model

Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model diantaranya sebagai berikut :
  1. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
  2. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan.
  3. Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen database (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan dan mengakses model).

Subsistem perangkat lunak penyelenggara dialog

Bennet mendefinisikan pemakai, terminal, dan sistem perangkat lunak sebagai komponen-komponen dari sistem dialog. Ia membagi subsistem dialog menjadi 3 bagian :
  1. Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat dugunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem.
  2. Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai.
  3. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai.
Kombinasi dari kemampuan-kemampuan diatas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya, yang meliputi pendekatan tanya jawab, bahasa perintah, menu-menu, dan mengisi tempat kosong.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog pemakai atau sistem meliputi :
  1. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai.
  2. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan.
  3. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai fariasi format dan peralatan keluaran.
  4. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui bisnis pengetahuan pemakai.

Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan

Dengan berbagai karakter khusus yang dimiliki Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
  1. SPK memperluas keampuan pengambil keputusan dalam memproses data/ informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama masalah yang sangat kompleks.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapioleh pengambil keputusan, namun ia dapat mengambil stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

sumber : http://informatika.web.id/komponen-spk.htm